Sampah Makanan Ke Kompos

Transformasi sampah makanan menjadi kompos bio-organik dalam waktu 24 jam dengan teknologi pemrosesan limbah makanan.

Mendaur Ulang Sampah Makanan Menjadi Bahan yang Menyuburkan

Teknologi mesin pengolah limbah makanan menjadi kompos bio-organik akan ditempatkan di pemukiman karyawan Petrosea berlokasi di Paser, Kalimantan Timur yang dapat mengolah limbah sisa makanan karyawan dan masyarakat setempat menjadi kompos konsentrasi organik dalam waktu 24 jam.

Inisiasi ini dapat mengurangi sampah makanan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang dapat menghasilkan gas metana (CH4), yang mempunyai risiko 23 kali lebih berbahaya terhadap pelindung lapisan ozon dibanding zat karbon dioksida (CO2) dan merupakan gas penyumbang emisi rumah kaca. Kami melihat peluang untuk mengurangi dampak lingkungan tersebut dengan mengubah limbah sisa makanan menjadi media pupuk yang berharga untuk pertanian dan perkebunan. Selain itu, kompos organik yang dihasilkan dapat kami manfaatkan untuk mendukung kegiatan budidaya perkebunan wanatani kopi kami dalam program Hutan ke Cangkir.

7.3 Ton Sampah Makanan
Bertransformasi menjadi kompos bio-organik
5 Ton CO2eq
Pengurangan Emisi Karbon

Kontribusi Kami Untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab

Program pelestarian lingkungan kami, Sampah Makanan ke Kompos, secara langsung akan berkontribusi untuk mewujudkan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab melalui adanya teknologi pengolahan sampah makanan, dimana sampah makanan akan didaur ulang menjadi pupuk konsentrasi organik dalam waktu 24 jam.


Penanganan Perubahan Iklim

Transformasi sampah makanan yang didaur ulang menjadi pupuk organik akan berkontribusi langsung untuk mengurangi emisi karbon, yang menjadi salah satu tindakan penting untuk penanganan perubahan iklim di bumi.


crosschevron-down